Cerpen "Bangun Kesiangan"

Pada suatu pagi yang tenang dan dingin, terdengar suara alarm yang keras “Kring!!!!! Kring!!!!! Kring!!!!”. Disamping alarm ada seorang anak yang masih terlelap. Anak itu adalah Tono, seorang anak yang pemalas, ceroboh tapi pintar. Dia semalaman suntuk menonton bola, sehingga dia masih mengantuk.

Ketika orang-orang sudah pergi ke sekolah dan bekerja terdengar suara mengglegar dari luar pintu kamar Tono, “Tono…….Tono……!!!!!!!! bangun!!!! Ini sudah siang!!!” teriak ibu Tono. Mendengar suara ibunya Tono langsung bangun dan melihat jam yang sudah menunjukan pukul 06:45 WIB. Tanpa basa-basi Tono langsung menyambar handuknya dan mandi secepat kilat. Selesai mandi dan memakai seragam Tono langsung lari menuju sekolahnya.

Sesampainya di depan gerbang sekolah bel masuk sekolah berbunyi, “tet…tet….”. Tono lega krena dia belum terlambat dan langsung menuju ke kelasnya. Di kelas, Tono ingin mengeluarkan buku pelajaran tapi, di tasnya yang ada hanya buku pelajaran kemarin. Tono kaget teringat jika dia belum menjadwal pelajaran. Dari pintu kelas masuklah seorang wanita cantik, judes dan galak yaitu Bu Ani, ”Selamat Pagi Anak-anak!!” sapa Bu Ani. “Selamat pagi Bu!!” Dengan wajah penuh kekawatiran karena takut dimarahi gurunya, Tono ikut menjawab.

Ketika bu Ani ingin menyampaikan pelajaran, terdengar suara ketukan dari luar pintu kelas, “Tok… Tok…. Tok….!”. Bu Ani membuka pintu, di depan pintu sudah ada seorang wanita berkerudung, tinggi dan cantik yaitu Ibu Tono, “Maaf bu mengganggu, bisa saya bertemu dengan Tono?” kata ibu Tono. “O, bisa sebentar saya panggilkan” jawab bu Ani. “Tono, kemari ini ada ibumu mencari kamu!” suruh bu Ani. “Ya, bu” jawab Tono. Ternyata ibu Tono membawakan buku-buku yang ada dijadwal pelajaran hari itu. Melihat ibunya membawakan buku-buku itu Tono tersenyum lega. “Makanya besuk jangan tidur kemalaman, jadinya bangunnya tidak kesiangan” kata ibu menasihati Tono. “Ya bu, habis pertandingan tadi malam seru. Hehe..,” jawab Tono. Setelah itu Tono langsung masuk kelas dan mengikuti pelajaran bu Ani dengan rasa bahagia tanpa rasa kawatir sedikitpun.

Bel tanda pulang berbunyi “Tet… Tet… Tet…!”. Tono pun langsung pulang. Dia merasa beruntung memiliki ibu yang perhatian dan sayang kepada anaknya. Tono berjanji tidak akan tidur kemalaman walau ada pertandingan sepak bola lagi kecuali jika keesokan harinya dia libur sekolah. Sungguh Tono tidak ingin mengulangi kejadian itu kembali.