Yuk vote mading Jurnalistik Lima!
Caranya, punya akun twitter. Follow @campusmagz lalu buat tweet dengan format 3D Mading #SMAN5YOGYAKARTA1
Share ya!~ Makasih
Selamat Datang
SELAMAT DATANG di BLOG SAYA
Sunday, 17 November 2013
Saturday, 16 November 2013
Contoh Feature
Untuk mengisi waktu luang, kami
sepakat untuk mengunjungi objek wisata Candi Banyunibo yang berada di dusun
Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY.
Perjalanan kami mulai dari Piyungan, rute kami jalan Piyungan-Prambanan ke
utara, sebelum candi Mboko ada belokan ke kanan lurus terus. Semula jalannya
aspal halus tapi tak lama kemudian setelah berbelok kami menemui jalanan aspal
yang cukup rusak, mungkin karena sudah lama dan di sana masih tergolong
pedesaan.
Sesampainya disana kami harus membayar
biaya masuk yaitu sebesar Rp 1.000 untuk anak-anak dan Rp 2.000 untuk dewasa.
Biaya itu masih tergolong murah dan belum terlalu tenar seperti candi Prambanan
atau Borobudur. Candi Banyu Nibo dikelilingi perbukitan disebelah utara, timur,
dan selatan. Candi ini ditemukan kembali
pada buloan November 1940 dan dilakukan penelitian sampai tahun 1942,
penelitian ini berhasil menyelesaikan subasement, kaki candi, tubuh candi serta
pagar sisi utara dan selesai pada tahun 1978. Candi ini Terdiri dari 1 buah
bangunan induk dan 6 buah candi perwara yang terdiri dari 3 buah candi perwara
selatan dan 2 di timur candi.
Candi Induk
Candi induk menghadap ke barat, kiri
dan kanan tangga terdapat pahatan tokoh-tokoh yang belum diketahui
identitasnya. Pada ambang pintu masuk ada hiasan Kalamakara. Sedangkan pada ujung tangga ada hiasan Mukara yang
berakhir dengan relief seekor singa. Tubuh candi berbentuk tambun dan pada
dinding selatan terdapat relief seorang wanita yang dikerumuni anak-anak,
sedangkan sebelah utara ada gambar seorang pria dalam posisi duduk.
Candi induk berukuran 15,325 X 14,25 m
, tinggi 14,25 m dan tinggi Kaki 2,5 m.
Masing – masing sudut tedapat Jaladwara yang berfungsi sebagai saluran air hujan.
Kaki candi dibagi menjadi beberapa bidang (Panel) berisi hiasan
tumbuh-tumbuhan yang keluar dari pot yang berbentuk seperti sandaran lampu
duduk, pinggang, wortel dan siput, yang dianggap sebagai lambang kehidupan atau
kesuburan. Diatas kaki ada selasar tanpa pagar yang berfungsi sebagai
jalan untuk mengelilingi candi.
Di dalam dan luar ada relief tokoh Kuwera.
Didalam tubuh candi terdapat bilik berukuran 68,75 x 4,5 m. Pada bagian
dinding sebelah selatan terdapat relief tokoh wanita yang disebeut Dewi Hariti dan
Vaisravana suaminya. Relief itu menggambarkan anak-anak yang memanjat sebatang
pohon dan Dewi Hariti yang dikelilingi anak-anak. Dewi Hariti dianggap Dewi
Kesuburan, Dewi Ibu dan Dewi Kekayaan, ini digambarkan sebagai figur dengan
alat genetial yang menonjol dan selalu diikuti anak-anak. Di dinding ada
jendela-jendela yang dihiasi dengan pilaster. Atap
bagian bawah candi berbentuk daun bunga padma atau ghanta dan diatasnya ada
atap berbentuk stupa Teraiti dari Prasadha Harmika dan Yasti yang menunjukan
bahwa candi itu berlatarbelakang Budha.
Sekian cerita pengalaman kami di Candi Banyunibo,
jika masih kurang puas baca ini langsung aja datang langsung ke candinya. Pasti
perjalananmu akan asik dan gembira, jangan lupa berkunjung ya. Jangan lupakan
peninggalan sejarah dari leluhur-leluhur kita.
~Tim JULINK~
Subscribe to:
Posts (Atom)