Selamat Datang

SELAMAT DATANG di BLOG SAYA

Saturday 16 November 2013

Contoh Feature



TRIP TO CANDI BANYUNIBO

Untuk mengisi waktu luang, kami sepakat untuk mengunjungi objek wisata Candi Banyunibo yang berada di dusun Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY. Perjalanan kami mulai dari Piyungan, rute kami jalan Piyungan-Prambanan ke utara, sebelum candi Mboko ada belokan ke kanan lurus terus. Semula jalannya aspal halus tapi tak lama kemudian setelah berbelok kami menemui jalanan aspal yang cukup rusak, mungkin karena sudah lama dan di sana masih tergolong pedesaan.
Sesampainya disana kami harus membayar biaya masuk yaitu sebesar Rp 1.000 untuk anak-anak dan Rp 2.000 untuk dewasa. Biaya itu masih tergolong murah dan belum terlalu tenar seperti candi Prambanan atau Borobudur. Candi Banyu Nibo dikelilingi perbukitan disebelah utara, timur, dan selatan.  Candi ini ditemukan kembali pada buloan November 1940 dan dilakukan penelitian sampai tahun 1942, penelitian ini berhasil menyelesaikan subasement, kaki candi, tubuh candi serta pagar sisi utara dan selesai pada tahun 1978. Candi ini Terdiri dari 1 buah bangunan induk dan 6 buah candi perwara yang terdiri dari 3 buah candi perwara selatan dan 2 di timur candi.
Candi Induk
Candi induk menghadap ke barat, kiri dan kanan tangga terdapat pahatan tokoh-tokoh yang belum diketahui identitasnya. Pada ambang pintu masuk ada hiasan Kalamakara. Sedangkan  pada ujung tangga ada hiasan Mukara yang berakhir dengan relief seekor singa. Tubuh candi berbentuk tambun dan pada dinding selatan terdapat relief seorang wanita yang dikerumuni anak-anak, sedangkan sebelah utara ada gambar seorang pria dalam posisi duduk.
Candi induk berukuran 15,325 X 14,25 m , tinggi 14,25 m dan tinggi Kaki 2,5 m.
Masing – masing sudut tedapat Jaladwara  yang berfungsi sebagai saluran air hujan.
Kaki candi dibagi menjadi beberapa bidang (Panel) berisi hiasan tumbuh-tumbuhan yang keluar dari pot yang berbentuk seperti sandaran lampu duduk, pinggang, wortel dan siput, yang dianggap sebagai lambang kehidupan atau kesuburan. Diatas kaki ada selasar tanpa pagar yang berfungsi sebagai jalan untuk mengelilingi candi.
Di dalam dan luar ada relief tokoh Kuwera. Didalam tubuh candi terdapat bilik berukuran 68,75 x 4,5 m. Pada bagian dinding sebelah selatan terdapat relief tokoh wanita yang disebeut Dewi Hariti dan Vaisravana suaminya. Relief itu menggambarkan anak-anak yang memanjat sebatang pohon dan Dewi Hariti yang dikelilingi anak-anak. Dewi Hariti dianggap Dewi Kesuburan, Dewi Ibu dan Dewi Kekayaan, ini digambarkan sebagai figur dengan alat genetial yang menonjol dan selalu diikuti anak-anak. Di dinding ada jendela-jendela yang dihiasi dengan pilaster. Atap bagian bawah candi berbentuk daun bunga padma atau ghanta dan diatasnya ada atap berbentuk stupa Teraiti dari Prasadha Harmika dan Yasti yang menunjukan bahwa candi itu berlatarbelakang Budha.
Sekian cerita pengalaman kami di Candi Banyunibo, jika masih kurang puas baca ini langsung aja datang langsung ke candinya. Pasti perjalananmu akan asik dan gembira, jangan lupa berkunjung ya. Jangan lupakan peninggalan sejarah dari leluhur-leluhur kita.

~Tim JULINK~

No comments:

Post a Comment