Selamat Datang

SELAMAT DATANG di BLOG SAYA

Saturday 20 October 2012

Contoh Rancangan Metode Ilmiah


METODE ILMIAH
1.     Merumuskan masalah
ð  Pengaruh cuka pada pengawetan bunga yang direndam di vas isi air bersih.
ð  Apakah cuka bisa membuat pengawetan bunga lebih lama?
2.    Kajian pustaka / observasi
Kita semua tahu bahwa bunga disimpan dalam vas meningkatkan daya tarik visual ruangan yang sangat mencerahkan seluruh area. Inilah sebabnya mengapa banyak orang menyukai untuk menjaga berbagai jenis bunga harum dan non-wangi di rumah mereka, sehingga nilai estetika meningkat. Ketika anda membeli bunga Anda biasanya membawa bunga potong yang dipotong pada ketinggian tertentu sehingga Anda hanya bisa menyimpannya dalam vas isi air, atau menggunakan mereka untuk rangkaian bunga.
Cara ini sering kita sebut dengan pengawetan yaitu, proses atau cara untuk menjadikan sesuatu awet dan tahan lama. Dan sering pula kita menambahkan air cuka kedalam air rendaman bunga tadi. Cuka adalah adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
3.    Merumuskan hipotesis (duagaan sementara)
a.     Hipotesis
                                                            i.      Hipotesis nol
Cuka tidak mempengaruhi bunga yang diawetkan, dan akn sama saja.
                                                         ii.      Hipotesis perlakuan
Cuka mempengaruhi bunga yang diawetkan dan akan lebih tahan lama.
b.      Variael penelitian
                                                            i.      Variabel bebas
Air cuka
                                                         ii.      Variabel terikat
Kesegaran bunga
                                                      iii.      Variabel kontrol
Air tawar, vas, jenis bunga
4.    Melakukan eksperiman / pengamatan
a.     Menentukan alat dan bahan
                                                            i.      Alat
è Vas bunga kaca 2,
                                                         ii.      Bahan
è Air tawar secukupnya,
è Bunga potong secukupnya,
è Cuka secukupnya,
b.      Menyusun cara kerja
è Pertama, siapakan 2 vas bunga
è Kedua, isi vas tersebut dengan air tawar secukupnya.
è Lalu, tambahankan air cuka ke salah satu vas secukupnya.
è Kemudian, taruh bunga potong ke kedua vas.
è Terakhir, amati selama kurang lebih tiga hari.
è Jangan lupa untuk mencatat hasil pengamatan tadi pada lembar kerja.
5.    Mengolah data / menganalisis data
Tabel pengamatan :
Hari ke-
Bunga dengan cuka
Bunga tanpa cuka
1
O   Segar
O   Layu
O   Kering
O   Segar
O   Layu
O   Kering
2
O   Segar
O   Layu
O   Kering
O   Segar
O   Layu
O   Kering
3
O   Segar
O   Layu
O   Kering
O   Segar
O   Layu
O   Kering

Tuesday 21 February 2012

ADAPTASI

ADAPTASI adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Menurut caranya adaptasi dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh atau bentuk alat-alat tubuh mahluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh :
a.Bentuk paruh burung berbeda-beda sesuai dengan jenis makanan dan cara makannya.
b. Bentuk kaki burung yang berbeda-beda sesuai dengan tempat hidupnya.
c. Tipe mulut serangga berbeda-beda sesuai dengan jenis makanan dan cara makannnya.
d. Tumbuhan mempunyai bentuk organ tubuh yang berbeda-beda sesuai dengan habitatnya

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi yaitu penyesuaian fungsi alat-alat tubuh mahluk hidup terhadap lingkugannya.
Contoh :
a.Bunga yang penyerbukannnya dibantu oleh hewan menghasilkan bau yang khas.
b. Orang yang tinggal didaerah pegunungan (dataran tinggi) mempunyai kadar eritrosit (sel darah merah) lebih tinggi daripada orang yang tinggal didaerah dataran rendah, karena ditempat yang tinggi kadar oksigen di udara rendah.
c. Pada musim dingin orang banyak mengeluarkan urine daripada mengeluarkan keringat.
d. Saluran pencernaan cacing teredo menmgandung enzim selulase untuk membantu mencerna kayu yang dimakannya. Hewan tersebut hidupnya dilaut dan sering merusak galangan kapal.
e. Herbivora mempunyai enzim khusus yang tidak dimiliki karnivora begitu pula sebaliknya. Enzim yang terdapat pada herbivora adalah selulase yang berfungsi mencerna selulase.

3.Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku yaitu penyesuaian diri mahluk hidup terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku.
Contoh :
a.Anak rayap seringkali menjilat dubur induknya untuk mendapatkan Flagellata.
b. Rayap dewasa seringkali memakan kembali kelupasan kulitnya untuk mendapatkan Flagellata yang membantu pencernaannya.
c. Paus secara berkala muncul kepermukaan laut untuk menghirup oksigen dan melepaskan sisa oksidasi.
d. Jati dan randu menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan air.
e. Kerbau biasa berkubang pada siang hari yang panas untuk melunakkan kulitnya dan mengurangi keadaan yang panas.